" cabuk rambak ???? opo kui ??"....mungkin itu kebingungan yang akan diutarakan oleh banyak orang. Mungkin bagi masyarakat kota Solo nama makanan tersebut tidaklah asing. Namun untuk mendapatkannya cukuplah repot di kota Solo yang semakin maju.
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgCS6pa0rDLihNCuiXEzS6vxVmbAVZyBfwZgUbkaPiCjn9cibIpbrvHByygjiD6PvTHTZl8sFZpAF_WSPLpFVkW-3yslokUVh60RKkgSqBJaYeVwa8iaCEduKxlDOAeSBV6OLMyT6U2Y48/s320/cabuk+rambak.jpg)
Bahan-bahan untuk membuat cabuk rambak sangatlah sederhana. Kita hanya butuh ketupat dan bumbu cabuk .
Bumbu cabuk ialah sambel yang terbuat dari kelapa yang diparut, kemiri, wijen, daun jeruk dan lombok lalu diulek sampai halus dan rata. Bumbu yang sudah halus kemudian diberi air secukupnya. Sekilas bumbu cabuk seperti bumbu pecel, namun teksturnya lebih halus dan warnanya lebih putih, dan tentu saja rasanya beda. Cabuk rambak sudah terbilang makanan langka dan hanya bisa dijumpai hanya daerah-daerah tertentu. Penyajian Cabuk rambakpun cukup unik, yaitu dengan pincuk (daun pisang yang dilipat) dan ketupat dipotong-potong kecil dan diatasnya dibubuhi cabuk. Sangat cocok jika makan Cabuk rambak dengan karak. Karak ialah krupuk yang terbuat dari beras, teksturnya kasar dan warnanya kecoklatan.
Rupanya di kota Solo, untuk bisa mencicipi cabuk rambak tidak cuma ada di Singosaren Plaza. Tempat lain yang terdapat penjual cabuk rambak diantarannya adalah di pasar Gede dan di pasar depan Pura Mangkunegaran.
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjWMZOvkq77ZfAL0s3HjGYhL68UNkNc4wOUF3cDTQqk8-8kDzrCz40e6-jVzGS7L7vz_MHNK_oKCiI10TkQVlDJKZPyneyGCTL4ujpSecqTLuAebFgQlKzHyVG16eJc2lz07cbvP3JdeXQ/s320/bumbu+cabuk.jpg)
Rupanya di kota Solo, untuk bisa mencicipi cabuk rambak tidak cuma ada di Singosaren Plaza. Tempat lain yang terdapat penjual cabuk rambak diantarannya adalah di pasar Gede dan di pasar depan Pura Mangkunegaran.
0 comments:
Post a Comment