Monday 30 November 2009

BUAH GOAL / BIDARA

3 comments

" SI APEL SUMBAWA "

Jika anda pernah mengarungi masa kecil di pulau Sumbawa, maka romantisme masa lalu tidak akan lekang meskipun sudah puluhan tahun meninggalkan pulau bertuah ini. Saya memang tidak lahir di Sumbawa, bapak-ibu saya bahkan aslinya berasal dari Klaten Jawa Tengah. Namun saya tumbuh dan besar dari usia 2,5 tahun sampai lulus SMU di kota Sumbawa. Saat masih berada di Sumbawa, buah ini merupakan salah satu buah favorit saya. Bentuknya bundar seperti apel, berukuran sebesar kelereng, jadi kita juga bisa menyebutnya " apel sumbawa " he.he.he. Saat masih muda warnanya hijau muda dan sangat sepet rasanya. Buah yang sudah matang berwarna coklat muda atau jingga. Rasa buah yang sudah matang sedikit aneh, perpaduan sedikit manis, kecut, dan berlendir. Agak sulit untuk mediskripsikan rasanya secara pas, pokoknya beda. Jadi tidak seperti buah lain yang sudah populer. Bagi yang pertama kali merasakan terus terang sedikit menjijikkan, seperti pertama kali saya mencobanya. Namun dijamin anda akan menyukainya. Kebanyakan buah ini diperoleh dengan cara memungut langsung dari bawah pohonnya. Jadi tidak dipetik, karena tidak ada yang mau terkena duri-duri tajam yang banyak tumbuh di batang atau ranting pohonnya.



Buah Goal dalam bahasa Indonesia dinamakan buah Bidara atau dalam bahasa latinnya disebut Ziziphus mauritiana ialah tumbuhan hutan yang hampir tumbuh diseluruh wilayah Sumbawa. Dengan ukuran tinggi antara 2 – 6 Meter, pohon bidara akan berbuah lebat saat musim buah tiba. Khusus di pulau Sumbawa tanaman bidara biasanya berbuah menjelang bulan Suci Ramadhan. Saat inilah perburuan buah bidara dilakukan. Hampir setiap bukit dan hamparan savana yang kering pohon bidara tumbuh bahkan menjadi satu-satunya tanaman yang bisa bertahan dilahan yang tandus.

Ciri khas pohon bidara berdaun bulat kecil, ukurannya lebih lebar dari daun kelor, pohonnya sangat keras namun rantingnya dipenuhi dengan duri.

Jika mata memandang sepanjang pintu gerbang pelabuhan Poto Tano Kabupaten Sumbawa Barat, dibukit yang gersang hanya ada dua buah pohon yang masih bertahan yakni pohon bidara dan asam jawa. Sepanjang perjalanan dari Poto Tano sampai dengan ujung timur pulau Sumbawa yang terletak di Kabupaten Bima pohon bidara masih mendominasi.
Tanaman bidara merupakan tanaman eksotik yang konon hanya bisa tumbuh sumbur di pulau Sumbawa, didaerah lain boleh dibilang keberadaan tanaman bidara sangat nihil.

Sejarah keberadaan tanaman bidara di Sumbawa tidak terdokumentasi namun benang merah keberadaan bidara bisa diurutkan dari mana asal muasal tanaman ini berada.
Dari sejarah yang tertulis ternyata buah Bidara ini merupakan buah yang pertama kali dimakan Nabi Adam Alaihi salam. Dalam Algur’an buah bidara dinamakan Shidr. Dalam surat al-waqiah 28. disebutkan “ Berada di tengah-tengah pohon bidara yang tidak berduri.” Bagi "golongan kanan," keadaan bahagia yang mereka alami di dunia ini tercermin di akhirat nanti. Sidr adalah pohon bidara, di akhirat. Pohon itu tidak memiliki duri, karena segala sesuatu di akhirat akan berada dalam bentuknya yang paling murni. Wanita akan tetap selamanya perawan, dan selamanya hidup. Segala sesuatu berada dalam bentuknya yang sempurna, termurni, dan terbaik. Duri adalah sesuatu yang tidak menyenangkan dan, karena itu, tidak ada dalam surga di akhirat. Tidak ada sesuatu pun yang bisa melukai penghuni surga itu.

Ditanah Arab, Buah Bidara dapat dijumpai dipasar-pasar setempat bahkan keberadaan tanaman bidara disana menjadi pendukung perbedaan khasiat madu. Madu Arab terkenal dimana-mana, salah satu factor kunci makanan lebah penghasil madu di Arab yakni keberadaan pohon Kurma dan Pohon Bidara. Tanaman bidara banyak pula tumbuh di daerah Kasmir , sebuah wilayah di Pegunungan Himalaya, yang terbelah diantara India dan Pakistan. Selain Madu Arab dikenal pula ada juga MADU KASHMIR yang banyak dikonsumsi dan menjadi favorit masyarakat di Arab Saudi dan bahkan menyebar keseluruh dunia.

Boleh jadi keberadaan tanaman Bidara di Pulau Sumbawa juga disebabkan oleh kedatangan orang-orang arab yang memang sejak lama sudah menginjak kakinya di pulau Sumbawa. Di Sumbawa, buah bidaral bukanlah buah yang dikomersilkan secara luas, pasalnya saat musim berbuah tiba semua orang bisa memetik buah bidara yang pohonnya juga menghisasi jalan-jalan sepanjang Sumbawa dari wilayah Timur sampai Barat. Namun jika malas berburu buah bidara, keberadaannya bisa juga didapatkan dipasar-pasar tradisional setempat. Harga satu mangkuk saat musim berbuah berkisar antara Rp.500 – 1000, namun diluar musim berbuah, harga buah bidara melonjak menjadi Rp.2000.


Buah bidara yang menjadi favorit masyarakat Sumbawa yakni yang berjenis buah bidara besar atau masyarakat menyebutnya goal gayong. Bentuk buah bidara ini lebih besar dibandingkan dengan bidara lainnya. Ukuran goal gayong ini sebesar kelereng bahkan rata-rata sebesar buah lengkeng yang terbesar. Akan membuat lidah bergoyang jika buah bidara ini dimakan menggunakan sambal garam. Buah yang warna hijau ditambah dengan sambal garam yang cukup pedas dipastikan kenikmatan itu tidak akan hilang begitu saja.

Secara umum buah bidara bermanfaat untuk menguatkan kecerdasan otak, memperlancar makanan di usus, Menghilangkan penyakit kuning, menghaluskan kulit, meningkatkan selera makan, menghilangkan dahak, serta menyembuhkan penyakit lambat haid.

Dalam masyarakat Sumbawa ternyata keberadaan pohon bidara juga menyentuh dunia mistik. Daun bidara dipercaya dapat mengusir setan atau mengembalikan kesadaran orang yang terkena sihir. Bahkan orang tua dulu memanfaatkan daun bidara untuk memandikan mayat jika mulut mayat tersebut tidak bisa tertutup rapat. Alhasil setelah dimandikan dengan daun bidara maka mulut mayat akan tertutup rapat.

MENGAPA POHON BUAH GOAL HARUS DILESTARIKAN ?

Selama ini masyarakat bahkan Pemerintah Daerah di pulau Sumbawa belum menyadari bahwa keberadaan pohon bidara merupakan faktor pembeda khasiat madu Sumbawa. Pulau Sumbawa terkenal sebagai salah satu penghasil madu terbaik di Indonesia bahkan boleh dibilang kualitas madu Sumbawa menyamai kualitas madu Arab.

Faktor kunci tingginya kualitas madu sumbawa tak lain adalah makanan lebah sumbawa yakni bunga pohon bidara. Pohon Bidara dengan jumlah arel luas hanya tumbuh di Sumbawa. Pohon Bidara tidak memerlukan perawatan khusus, dimana ada lahan kosong dan ada biji bidara yang tidak sengaja dijatuhkan, dipastikan pohon bidara akan tumbuh.

Secara komersial buah bidara belum dimanfaatkan secara optimal oleh masyarakat Sumbawa. Buah bidara baru perjualbelikan saat musim berbuah tiba, selebihnya penikmat buah bidara tidak akan menjumpai buah bidara tersebut diluar musim berbuah. Buah bidara sebenarnya bisa menjadi buah khas Sumbawa jika bisa dimanfaatkan dengan pengolahan. Buah Bidara bisa diolah menjadi asinan dan manisan. Sudah tentu jika sudah diolah maka ketahanan bidara bisa berbulan-bulan. Daerah lain tidak memiliki buah bidara, maka sudah tentu buah ini akan menjadi buah eksotik yang merupakan ciri khas pulau Sumbawa. ( Sumbawanet.com )

BUAH GOWOK

0 comments

Bulat, ungu seperti manggis tapi mini

Pertama kali melihat buah ini, kata yang muncul seketika ialah " nih buah lucu amat, bunder dan gemuk, mana item lagi he.he..". Saya bertemu buah ini saat sedang mudik di kampung halaman istri di Dusun Nggergunung Desa Wakah Kecamatan Ngrambe Kabupaten Ngawi Jawa Timur. Kata ibu nama buah ini adalah Gowok. Saat itu pula mengingatkan saya akan buah lain yang hampir mirip, yaitu buah Jamblang atau Duwet namun disilangkan dengan buah Anggur..he..he..( maksa ). Bedanya kalo Jamblang bentuknya lonjong dan warnanya hitam keunguan merata, sedang Gowok bentuknya bulat gepeng dan warnanya juga hitam keunguan namun terdapat bercak putih atau hijau muda. Awalnya saya mengira buah ini masih kerabat dari buah Jamblang. Namun setelah mencoba kliteraturnya di internet, ternyata saya baru tahu kalau buah ini sama sekali tidak dekat dengan buah Jamblang, justru buah Gowok ini masih kerabat dengan buah Jambu ( he.he..tiwas sok rodo pinter, tibake adoh ).

Isinya putih, biji ada satu dengan ukuran cukup gede, rasanya kecut tpi segeeeeeerrr...

Daging buah Jamblang berwarna keunguan, sedang daging buah Gowok berwarna putih dan terkadang sedikit merah muda. Begitu mencoba mencicipi, rasanya juga tak jauh dari rasa buah Jamblang. Hanya saja kalo buah Gowok lebih asam namun segar tanpa sepet, sedang kalo Jamblang kecut manis dengan sedikit sepet.

sekilas nampak seperti buah jamblang alias duwet..

Gowok, kupa, atau kepa dengan nama ilmiah Eugenia polycephala adalah pohon buah anggota suku jambu-jambuan atau Myrtaceae yang berasal dari Indonesia, khususnya Jawa dan Kalimantan. Nama-namanya dalam bahasa daerah adalah Gohok ( bahasa Betawi ), Kupa, Kupa beunyeur ( bahasa Sunda ), Gowok, Dompyong ( bahasa Jawa ).
Pohon kecil sampai sedang, tinggi 8-20 m dan gemang hingga sekitar 50 cm. Daun tunggal berhadapan, lonjong, 17-25 x 6-7 cm.
Buah buni, bulat agak gepeng, 2-3 cm garis tengahnya, ungu tua hingga kehitaman mengkilap, bermahkota tabung kelopak, tersusun dalam rangkaian.[2] Daging buah putih atau agak merah ungu, banyak mengandung sari buah, masam atau asam manis agak sepat, berbiji gepeng dengan kulit putih atau merah ungu.

Gowok tumbuh liar terutama di hutan-hutan sekunder, antara ketinggian 200-1800 m dpl. Selain itu gowok juga ditanam di ditanam di kebun-kebun pekarangan dan lahan-lahan wanatani yang lain.
Gowok kebanyakan ditanam untuk diambil buahnya, kerap dijual di pasar untuk dimakan segar, sebagai bahan rujak atau untuk disetup. Kayunya berwarna kemerahan, digunakan sebagai bahan bangunan atau perabotan.
Tanaman ini diperbanyak dengan biji. ( Wikipedia Indonesia )

Monday 16 November 2009

DAUN QAT

0 comments

Pernah ada yang mengdengar nama daun qat ( baca : kot ) ? Memang banyak yang belum mendengarnya. Tanaman ini banyak tumbuh di daerah Yaman dan wilayah Tanduk Afrika yang meliputi Somalia dan Etiopia.


Coba ambillah sehelai daun yang rasanya pahit dan kunyahlah. Tak berapa lama, anda akan merasakan nafsu makan berkurang, merasa lebih waspada dan rasa gembira yang sedikit berlebihan. Itulah efek bila mengkomsumsi daun qat. Bagi para pekerja di daerah di mana daun qat berasal, daun qat telah dijadikan stimulan untuk menambah tenaga selama ratusan tahun. Qat juga dikonsumsi oleh para pria untuk bersantai di sore hari. Kini, penggunaan daun qat kian populer dan meluas, didorong oleh semakin banyaknya orang yang tinggal di perkotaan, mudahnya mendapatkan uang dan longgarnya adat-istiadat.


Orang-orang di Somalia bahkan mengunyahnya di pagi hari di jalanan. Tak ketinggalan anak-anak dan ibu menyusui juga mengunyahnya.
Setiap hari, daun qat dikirim ke daratan Eropa, Australia dan Amerika Utara untuk memenuhi permintaan para ekspatriat Afrika dan Yaman yang tinggal di sana. Di Etiopia, daun qat menjadi sumber pendapatan terbesar di sektor perdagangan luar negeri. Namun sekarang muncul kekhawatiran mengenai timbulnya masalah kesehatan akibat penggunaannya yang berlebihan. Bahkan sejumlah negara di Eropa terlibat perdebatan, melegalkan daun ini seperti tembakau atau melarangnya seperti mariyuana ?
Daun qat bisa membuat anda ditangkap di Amerika Serikat, Kanada dan beberapa negara di Eropa. Sedangkan di Inggris, penggunaan daun qat boleh-boleh saja.

Sumber : Karen E. Lange ( National Geographic Indonesia, November 2009 )

Friday 13 November 2009

UPACARA KASADA

0 comments

Kaldera Tengger dilihat dari puncak Pananjakan menjelang matahari terbit, tampak Gunung Semeru terbatuk...

Siapa yang tak kenal dengan Gunung Bromo ?. Hampir semua sudah kenal, atau paling tidak pernah mendengar namanya. Bicara mengenai Gunung Bromo pasti tak lepas dari nama kawasan dan penduduk aslinya, yaitu Tengger. Penduduk Tengger yang beragama hindu merupakan masih keturunan dari masyarakat Majapahit yang mengungsi dari tempat asalnya karena desakan kerajaan islam. Nama Tengger berasal dari gabungan nama sepasang suami istri, yaitu Roro Anteng dan Joko Seger. Roro Anteng adalah salah satu putri Prabu Brawijaya, penguasa Majapahit. Sedangkan Joko Seger adalah pemuda keturunan Brahmana. Di mana di masa lalu pasangan tersebut di diharuskan mengorbankan putera terakhirnya dengan cara membuangnya ke kawah gunung Bromo untuk menghindari terjadinya bencana.
Pengorbanan putera yang dilakukan oleh Roro Anteng dan Joko Seger itulah yang menjadi cikal bakal upacara YADNYA KASADA, yang sampai sekarang masih dilakukan oleh masyarakat Tengger setiap tahunnya. Perayaan dilakukan pada tanggal 14 atau 15 pada bulan purnama, pada bulan ke-12 yang biasa disebut KASADA menurut kalender Tengger. Pada tahun ini puncak perayaan KASADA jatuh pada tanggal 5-6 September 2009.
Prosesi YADNYA KASADA berlangsung beberapa hari, yang diawali dengan mendhak tirta atau mengambil air suci untuk sembahyang. Puncak prosesinya ditandai dengan labuh sesaji ke kawah Gunung Bromo. Sesaji yang dilabuh atau biasa disebut ongkek berupa hasil bumi atau ternak. Labuh sesaji dimaksudkan untuk mengucapkan syukur kepada Sang Hyang Widhi Wasa sebagai penguasa alam.
Sejak dahulu, labuh sesaji merupakan peristiwa sakral yang dilakukan warga suku Tengger, baik secara kelompok maupun secara pribadi. Ribuan warga Tengger dari puluhan desa di Pegunungan Bromo berduyun-duyun menapaki lereng Gunung Bromo untuk melarung sesaji, yang sebelumnya didoakan oleh para dukun atau pemuka adat. Pada puncak sembahyangan Yadnya Kasada, semua dukun melakukan pujastuti atau membaca mantra dalam bahasa Jawa kuno secara serentak untuk mendoakan sesaji.

Segera setelah didoakan, semua sesaji dibawa ke pinggir kawah Gunung Bromo untuk dilemparkan ke dalam kawah.

Tak cuma hasil bumi yang dilarung, bahkan kerbau utuh pun ikut pula dilarung

Sesaji itu bisa berupa beberapa ikat padi, hasil kebun seperti wortel, kol, terong, ubi, singkong, jeruk, apel dan berbagai macam buah dan sayuran. Bahkan tak ketinggalan kambing atau kerbau juga menjadi sesaji.
Namun sayang, sekarang kesakralan larung sesaji terganggu dengan banyaknya pendatang dari daerah luar Tengger yang hanya berniat untuk memdapatkan sesaji. Tak jarang mereka meminta secara langsung kepada warga agar sesaji tidak dilempar ke kawah Gunung Bromo. Puluhan pendatang tersebut bahkan mendirikan tenda-tenda di bawah bibir kawah. Mereka bahkan menggunakan senjata berupa galah dengan jaring diujungnya guna menangkap sesaji yang dilempar.

Sebenarnya menurut tata cara upacara, menangkap sesaji yang dilarung tidak ada, namun justru bagi orang-orang luar Tengger, itu merupakan berkah. Padahal sebenarnya hal ini justru menghilangkan kesakralan upacara Kasada.

ATMOSFER

0 comments



Atmosfer terdiri atas 79% nitrogen, 20% oksigen dan 1% beragam gas lain. Sejumlah lapisan lain membagi lagi atmosfer ke dalam zona-zona yang semakin lama semakin tipis, bermula dari permukaan Bumi hingga tepi angkasa luar.
Seluruh atmosfer yang kasat mat di mana terdapat seluruh sistem cuaca Bumi berada di lapisan teratas, yaitu troposfer. Dengan ketinggian 14 km, troposfer diselubungi lapisan setebal 4 km yang disebut tropopause. troposfer dan tropopause membentuk atmosfer Bumi paling bawah.
Stratosfer terentang ke atas dari troposfer setinggi 50 km. Stratosfer memiliki lapisan ozon, yaitu pembatas sempit yang menyerap radiasi ultraviolet sinar matahari. Polusi udara akibat senyawa fluorokarbon yang berasal dari kendaraan bermotor, pabrik dan kebakaran hutan, mengakibatkan kerusakan luas pada lapisan ozon dan bisa berakibat mengerikan bila dibiarkan tanpa kontrol.
Stratosfer berselimutkan mesosfer yang terentang ke atas setinggi 85 km. Stratosfer dan mesosfer merupakan bagian tengah atmosfer.
Bagian atas atmosfer yaitu termosfer, bermula pada tepi mesosfer dan berlanjut hingga 600 km di atas permukaan bumi. Bagian atas termosfer yang disebut ionosfer memberikan perlindungan vital dari radiasi sinar matahari.
Gabungan litosfer dan atmosfer terdiri atas dua bagian lain yang menjaga seluruh kehidupan di Bumi.

Fakta yang berhubungan dengan atmosfer :

1. Pada tahun 1960, pilot angkatan udara Amerika serikat meloncat dari balon udara pada ketinggian 32 km dari atas bumi. Itu merupakan rekor yang sampai sekarang masih berlaku.














2. Concorde merupakan pesawat komersil yang terbang paling tinggi. Super sonic transport itu menjelajah wilayah paling rendah dari stratosfer pada ketinggian 18 km dari permukaan bumi. Hal ini untuk menghindari terjadinya tabrakan dengan benda lain.






3. Angsa tanpa pelindung kepala biasa terbang berombongan di ketinggian sekitar 9 km dari permukaan Bumi.













Sumber : Kompas, Minggu 1 November 2009

HIDROSFER

0 comments



Berasal dari kata "hidro" yang artinya air. Disebut juga sebagai sphere/bagian air. Hidrosfer berinteraksi dengan seluruh sphere lain di Bumi dengan cara mendistribusikan melalui 3 bentuk cara, yaitu : uap air, cairan dan cairan padat. Air laut yang asin menyusun hampir seluruh hidrosfer ( 97% ). Sebanyak 2% air yang lain berbentuk kantong es di kutub utara dan selatan, gletser dan sungai es. Air tanah dan air yang terjebak di tanah hanya mewakili 1% dari total volume air di Bumi. Air permukaan di rawa, danau dan sungai serta air di atmosfer merupakan bagian sangat kecil dari 1% tersebut. Oleh sebab itu berhemat air tawar merupakan sebuah keharusan, mengingat jumlahnya yang sangat sedikit.
Sirkulasi air melalui sphare disebut siklus hidrologis. Siklus tersebut mendistribusikan energi dari satu sphare ke sphare yang lain melalui penguapan, kondensasi, transpirasi dan hujan.
Air menguap ke atmosfer. di atmosfer uap air mengalami kondensasi dan kembali ke litosfer sebagai hujan. Tanaman menangkap tetesan air hujan, lalu menarik ke tanah dengan akar-akarnya dibantu dengan gravitasi. Air yang menguap melalui daun, batang dan bunga -transpirasi-kembali naik ke atmosfer. Hujan juga memasok air permukaan dan air tanah melalui infiltrasi. Siklus ini terus-menerus berulang dalam gerakan konstan air dan energi yang merupakan sphare keempat yaitu biosfer.

Sumber : Kompas, Minggu 8 November 2009

LITOSFER

0 comments



Bumi yang kita tempati terdiri atas beberapa lapisan bumi, lapisan itu terdiri dari :
1. Kerak, dengan ketebalan 0-40 km
2. Mantel bagian atas, dengan kedalaman 40-670 km
3. mantel bagian bawah, dengan kedalaman 670-2900 km
4. Inti luar yang cair, dengan kedalaman 2900-5150 km
5. inti dalam yang padat, dengan kedalaman 5150-6370 km
LITOSFER termasuk dalam kerak Bumi dan bagian teratas mantel Bumi. Ketebalannya sangat bervariasi, dari sekitar 5 km sampai 100 km. Kerak bumi ialah cangkang rapuh yang tersusun dari lempengan tektonik yang mengapung pada mantel Bumi,. Kerak Bumi terbagi dalam dua bagian : kerak benua yang lebih tebal dan kerak samudra yang lebih tipis. Terfragmentasi menjadi 7 lempeng tektonik utama dan 12 lempeng yang lebih kecil. Kerak ini mengapung di atas massa semipadat pada mantel bagian atas. Mantel yang lebih bawah, keadaannya lebih plastis, dalamnya sekitar 2900 km, lalu bergabung dengan inti Bumi yang cair.
Sebagian besar aktivitas gunung berapi Bumi terjadi di sepanjang lempeng-lempeng tektonik. Punggung bukit samudra yang luas memisahkan lempeng-lempeng, sementara beberapa lempeng saling bertabrakan di daerah subduksi di mana kejadian kegunungapian dan kegempaan kerap terjadi.
Litorfer mengisi lebih dari 80% volume Bumi. Kebanyakan tersembunyi dari pandangan mahkluk yang hidup di atau dekat permukaannya.

Sumber : Kompas , Minggu 4 Oktober 2009

Tuesday 10 November 2009

EMPAT BIDANG LINGKUNGAN

0 comments

Bumi adalah sebuah komplek yang terdiri dari banyak sistem dan proses yang berhubungan. Untuk mempermudah memahaminya, ilmuwan membagi sistem itu ke dalam empak kelompok atau bidang lingkungan. Keempat bidang lingkungan tersebut adalah atmosfer, hidrosfer, litosfer dan biosfer yang dinamai mengikuti penaman Yunani untuk "udara", "air", "batu" dan "kehidupan". Ketika keempat bidang lingkungan tersebut disatukan, akan mencakup seluruh proses alamiah di planet Bumi.

ATMOSFER bermula pada permukaan Bumi dan berlanjut sampai ke ruang angkasa.








Sungai, danau, air tanah, sungai es dan es di kutub atau di puncak gunung menyusun HIDROSFER.










LITOSFER mencakup inti, selimut dan kerak Bumi.











Semua mahkluk hidup menyusun BIOSFER.










Keempat bidang lingkungan tersebut saling memiliki aktivitasnya sendiri dan sekaligus bergantung satu sama lain, memiliki ratusan sistem dan proses yang lebih kecil.